Rabu, 25 Januari 2012

SEKILAS INFO

BREAKING NEWS :
Dikarenakan kepindahan dan menetap di Kota Bogor, Maka FREZHIA : Book and Merchandise Jogja untuk sementara tidak melayani penjualan buku komik terlebih dahulu. Terima Kasih

Out of stock - Update 24 Juli 2012 :  
Komik MAHABHARATA karya Teguh Santosa : SOLD OUT
Komik BHARATAYUDHA karya Teguh Santosa : SOLD OUT
Komik RIWAYAT PANDAWA karya Teguh Santosa : SOLD OUT

Komik SI BUTA DARI GUA HANTU : Misteri di Borobudur
karya Ganes TH : SOLD OUT
Komik SI BUTA DARI GUA HANTU : Banjir darah di Pantai Sanur
karya Ganes TH : SOLD OUT

Selasa, 18 Januari 2011

KOMIK JAKA SEMBUNG VS SI BUTA

Karya : Djair
Harga : Rp.60.000,-
Stock : 1

Boleh dibilang komik ini merupakan lanjutan dari seri Jaka Sembung yang sudah terbit sebanyak 24 judul. Tokoh ini bukan hanya populer dalam dunia komik, tapi juga populer ketika diangkat ke film. Bahkan pada 1983, PT Rapi Films berniat “mengadu” Jaka Sembung dengan Si Buta dari Gua Hantu tokoh rekaan Ganes TH, yang di dalam film diperankan oleh Ratno Timur. Konon, aktor terkenal ini keberatan kalau tokohnya diperankan oleh orang lain. Maka Djair menciptakan tokoh Si Buta dari Gunung Iblis. Komik yang sekarang ini dibuat oleh Djair untuk persembahan kepada Ganes TH, komikus yang sangat dikaguminya (www.bukabuku.com).

KOMIK SERI SI BUTA DARI GUA HANTU

Koleksi komik klasik Indonesia seri Si Buta dari Gua Hantu karya komikus legendaris Indonesia Ganes TH :

1. SI BUTA DARI GUA HANTU
    Harga Rp.25.000,-
    Stock : 5
2. MISTERI DI BOROBUDUR
    Harga Rp. 25.000,-
    Stock : SOLD OUT
3. BANJIR DARAH DI PANTAI
    SANUR
    Harga Rp.65.000,- ( 2 buku )
    Stock : SOLD OUT

Sabtu, 25 September 2010

KOMIK RAMAYANA

Karya : R.A. Kosasih
Harga : Rp.215.000,-
Stock : 6

Karya besar Pujangga Valmiki yang telah berusia sekitar 24 abad ini terus bertahan dan beradaptasi dalam berbagai genre, termasuk dalam komik. Komik wayang RAMAYANA karya RA Kosasih (naskah pertama) ini telah dicetak ulang berpuluh kali. Dan kali ini oleh Penerbit PLUZ+ Jakarta diterbitkan kembali dalam edisi Hard Cover. Terdiri dari 1 jilid, 435 halaman. Komik ini diterbitkan pertama kali di tahun 1955 oleh penerbit Melodi Bandung.

Jumat, 17 September 2010

KOMIK BHARATAYUDHA

Karya : Teguh Santosa
Harga : Rp.150.000,-
Stock : SOLD OUT

Perang besar antara Pandawa dan Kurawa di medan Kurusetra ini bermula ketika usul Kresna sebagai duta Pandawa ditolak mentah-mentah. Usulan perdamaian antara Pandawa dan Kurawa yang disampaikan, hanya mendapatkan kecaman dan cemoohan dari para Kurawa. Perang jauh lebih baik bagi mereka ketimbang berdamai dengan Pandawa; meskipun harus mengorbankan ribuan nyawa.
Selama 18 hari Kurusetra bermandi darah ribuan prajurit, sentana dan petinggi-petinggi dari masing-masing pihak yang bertikai, sebelum akhirnya Kurawa hancur dan kalah. Kemenangan menjadi milik Pandawa seutuhnya. Namun, tatkala kemenangan telah tergenggam di tangan, mereka justru kehilangan hasrat untuk memerintah Hastina. Kesedihan yang mendalam akibat kehilangan putra-putra terbaik mereka di medan Kurusetra, membuat Pandawa tak lagi menginginkan tahta Hastina. Pandawa akhirnya lebih memilih untuk mendaki puncak Mahameru menuju swargaloka bersama Drupadi.
Bharatayudha disebut-sebut sebagai cerita yang mewakili karakter manusia di alam mayapada. Tidak mengherankan pula jika banyak orang mengatakan bahwa kisah Bharatayudha tak ubahnya seperti cermin kehidupan manusia yang sebenarnya.

KOMIK MAHABHARATA

Karya : Teguh Santosa
Harga : Rp.150.000,-
Stock : SOLD OUT

Kisah Mahabharata dalam komik ini diawali dengan lahirnya Bisma Dewabrata, putra tunggal Prabu Sentanu dan Dewi Gangga. Sepeninggal Dewi Gangga, Prabu Sentanu kemudian menikahi Dewi Setyawati. Inilah sekelumit kisah leluhur kerajaan Hastina dan sampai selanjutnya lahirlah Pandawa yang berjumlah 5 bersaudara dan Kurawa yang berjumlah 100 bersaudara. Perangai kedua pihak ini saling bertolak belakang sehingga tidak jarang menimbulkan pertikaian hebat. Pandawa selalu mengalah demi kebaikan. Namun hal ini justru membuat para Kurawa semakin trengginas hingga akhirnya berujung pada sebuah pertempuran besar, yaitu Bharatayudha.

KOMIK RIWAYAT PANDAWA


Karya : Teguh Santosa
Harga : Rp.350.000,-
Stock : SOLD OUT

Riwayat Pandawa adalah gabungan cerita dari Mahabharata, Bharatayudha dan Pandawa Seda.
Kisah yang berpusat pada perang besar antara dua kubu: Pandawa dan Kurawa. Namun kebesaran kisah yang berasal dari India ini tidak hanya terletak pada perang tersebut, tapi juga pada kompleksitas para tokoh, serta konflik-konflik batin yang mereka hadapi.
Cerita ini dimulai dari riwayat leluhur Pandawa yaitu pada masa Prabu Sentanu hingga Parikesit, lalu dilanjutkan dengan kelahiran hingga kematian para Pandawa dan Kurawa.

KOMIK ARJUNA SASRABAHU

Karya : S.Ardisoma
Harga : Rp.235.000,-
Stock : 1

Komik Arjuna Sasrabahu karya S.Ardisoma banyak berkisah tentang Arjuna Sasrabahu yang di India sendiri tidak terlalu menonjol. Kisahnya dipadu dengan cerita tentang Somantri dan Sukrasana, yang digambarkan secara kolosal, penuh dengan adegan perang antara para dewa dan raksasa. Nama besar, perang besar, filosofi tentang ksatria, persaudaraan, dharma adalah sajian yang dipersembahkan oleh Kisah Arjuna Sasrabahu ini.
Kisah ini menjadi memikat dengan kesederhanaannya. Begitu rapi dan kronologis dalam penceritaannya. Demikian pula gambar dalam panel-panelnya. Menjadikannya mudah dipahami bagi penggemar cerita wayang.

KOMIK WAYANG PURWA

Karya : S.Ardisoma
Harga : Rp.215.000,-
Stock : 2

Wayang Purwa ini adalah cerita asli Pewayangan Indonesia, merujuk pada kata purwa yang berarti adalah permulaan atau awal, maka cerita ini mengisahkan awalnya sejarah / silsilah pewayangan. Mulai dari saat lahirnya Sanghyang Ismaya (Semar), Sanghyang Antaga (Togog) serta Sanghyang Manikmaya dalam bentuk rupa sebutir telur, hingga kelahiran para dewa-dewi yang bersemayam di istana Jongring Salaka.
Coretan gambar khas Saleh Ardisoma ini yang dibuat pada tahun 1956 lalu, hingga kini bisa dikatakan yang terbaik dibandingkan karya komikus lainnya dalam penggambaran karakter dan penokohannya.
Tata artistik penggambaran halaman demi halaman isi komik WAYANG PURWA ini nyaris sempurna, seperti kita melihat indahnya sebuah lukisan yang dipindahkan dalam sebuah panel komik, sehingga terasa lebih hidup dan tidak membosankan pembacanya untuk terus membacanya sampai dengan selesai.